Di daerah Depok, khususnya daerah sekitar aliran Sungai Ciliwung, sangat terkenal istilah air bah. Apalagi disaat musim hujan, rasanya orang tua banyak merasa was-was bila anak-anaknya belum pulang hingga sore hari. Rasa tersebut sangat wajar karena anak-anak kecil sering bermain di sungai tanpa memperhatikan bahaya-bahaya yang ada, salah satunya adalah air bah, yang biasanya terjadi pada waktu sore hari di musim hujan.
Pada masa lalu menurut cerita orang-orang tua, air bah biasanya ditandai dengan hadirnya kerbau-kerbau yang berlari pontang-panting di Sungai Ciliwung. Hal ini mungkin terjadi dikarenakan kepekaan hewan dalam membaca kondisi perubahan alam lebih baik dari manusia. Ada satu bantaran sungai ciliwung di kota Depok, terkenal dengan daerah kebo gerang, karena pada masa lalu banyak kerbau yang mati tenggelam di daerah ini pada saat terjadinya air bah.
Mungkin pada masa lalu masyarakat memperhatikan perilaku kerbau apabila akan terjadinya air bah, namun pada masa sekarang di Kota Depok sudah tidak ada lagi kerbau yang biasa di mandikan di tepi sungai.
Early Warning Sytem adalah istilah yang populer pada masa kini, dalam hal untuk mencegah terjadinya korban air bah sistem ini dapat diadopsi , sistem peringatan dini dapat berjalan efektif apabila informasi potensi bencana dapat diketahui masayarakat tanpa adanya hambatan (Zero Barrier). Oleh karena itu hal yang harus diperhatikan masyarakat adalah mencatat no kontak Pos Jaga Pintu Air Katu Lampa yang ada di Kota Bogor, serta Pos Pengamatan Ketinggian Air yang ada di Kota Depok. Dua instrumen ini seharusnya menjadi no telepon penting yang di pegang oleh setiap warga yang berada di sekitar bantaran Sungai Ciliwung Kota Depok. Serta pemerintah terus mengembangkan berbagai media seperti call center, web, portal, twitter dan berbagai media lainya. Hal ini sangat penting untuk mempercepat arus informasi terutama informasi bencana yang sangat dibutuhkan ketepatan, keakuratan dan ketepatanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar